Frank Lampard, Gelandang Haus Gol
Oleh : Pieter P Gero
SEPERTI biasa, inilah Frank Lampard. Dingin dan minim ekspresi. Setelah mencetak gol, dia acapkali dengan tampang dingin berlari sambil mencium jari tangan kirinya, kemudian meloncat dan mengacungkan telunjuk. Sesekali dia berteriak sekeras-kerasnya.
BEGITU pula ekspresinya saat dia terpilih sebagai Pemain Terbaik Tahun ini (Footballer of The Year) oleh kalangan penulis sepak bola pada bulan Mei ini. "Ini sangat prestisius," ujarnya singkat. "Saya sangat percaya diri dan saya bangga dengan apa yang telah saya capai."
Lampard adalah pemain gelandang pada kesebelasan Chelsea. Ia di posisi yang sama pada kesebelasan Inggris. Terpilihnya anak muda kelahiran Romford, Essex, Inggris, 20 Juni 1978, ini bukan semata karena dia ikut membawa Chelsea sebagai juara Liga Inggris musim 2004/ 2005, setelah setengah abad menunggu. Juga bukan sekadar membawa Chelsea merebut Piala Liga atau mencapai semifinal Piala Champions. Asosiasi wartawan sepak bola tadi menilai prestasinya spektakuler.
"Saya bekerja keras untuk semua ini dengan memanfaatkan setiap waktu yang ada. Saya menikmati sepak bola, terutama saat mengenang orang-orang yang meragukan kemampuan saya," ujarnya. Keraguan justru mendorongnya untuk tampil tuntas dan meyakinkan.
Tak hanya wartawan sepak bola, Michael Owen, penyerang Inggris yang kini main di Real Madrid (Spanyol), juga mengakui kinerja luar biasa Lampard. "Sangat mengagumkan. Saya belum pernah melihat seorang pemain yang mencatat kemajuan yang begitu cepat sebagaimana yang diperlihatkan Lampard," ujar Owen.
Pelatih kesebelasan nasional Azerbaijan, Carlos Alberto yang juga kapten Kesebelasan Brasil yang memenangi Piala Dunia 1970, menggambarkan Lampard sebagai seorang gelandang terbaik di dunia. Pujian ini muncul begitu Inggris menundukkan Azerbaijan, 2-0, bulan Maret lalu. Inggris beruntung memiliki seorang Frank Lampard.
BERMAIN sepak bola bagi Frank Lampard tak lepas dari pengaruh lingkup keluarganya. Ayahnya, Frank Lampard Sr, adalah pemain sepak bola pada klub West Ham United yang membawa klubnya dua kali merebut Piala FA. Sementara pamannya, Harry Redknapp, juga pemain dan kini pelatih di kesebelasan Southampton
Lampard bergabung sebagai pemain profesional di West Ham United saat pamannya Redknapp menjadi asisten pelatih tahun 1992. Ayahnya bergabung ke sana sebagai asisten pelatih saat sang paman menjadi pelatih tahun 1994. Frank Lampard mulai berkiprah sebagai gelandang dengan tampil sebanyak 184 kali dan mencetak 39 gol.
Kinerjanya sebagai pemain gelandang yang haus gol terus terlihat. Di Chelsea posisinya sebagai pemain gelandang di belakang penyerang Didier Drogba dan Eidur Gudjohnsen, namun dalam daftar top scorer Lampard berada di atas dengan 18 gol musim ini. Itu hanya terpaut empat gol dari Thierry Henry (Arsenal) di puncak dengan 22 gol. Dua gol Lampard saat menghadapi Bolton Wanderers memastikan gelar juara musim ini bagi Chelsea.
Sejak bergabung dengan Kesebelasan Chelsea tahun 2001 dengan nilai transfer 11 juta poundsterling, Lampard terus mencetak gol. Musim 2002/2003, dia mencetak 13 gol dan mengantar Chelsea masuk ke zona Piala Champions. Di zona pertarungan antarkesebelasan Eropa ini Lampard juga mencetak gol-gol indah bagi Chelsea.
Saat menjamu Bayern Muechen, Lampard mempersembahkan dua dari empat gol Chelsea yang lantas unggul, 4-2. Salah satunya gol indah, ketika Lampard menahan bola dengan dada di kotak penalti dan sekali kontrol dengan kaki kiri menendang melewati penjaga gawang Oliver Kahn. Bola meluncur bak peluru ke pojok jala gawang. Gol.
Sepak terjangnya dalam kesebelasan nasional diawali tahun 1999 dengan penampilan pertama saat menjamu Belgia. Penampilannya yang ngotot dan apa adanya saat bertahan atau ketika berlari ke gawang lawan membuatnya terpilih.
Dengan posisi gelandang Lampard harus berbagi kesempatan dengan Steven Gerrard. Meski begitu, ia tetap haus gol. Sejak tahun 2003 dari 32 pertandingan internasional yang diikutinya, ia membubuhkan delapan gol. Dalam Piala Eropa tahun 2004 di Portugal, ia malah mencetak tiga gol dari empat pertandingan. Dalam 14 pertandingan internasional terakhir membela Inggris, ia mencetak tujuh gol.
Sukses dalam membela panji Inggris ini yang menjadi salah satu alasan Lampard dipilih sebagai pemain terbaik tahun ini. Ia menjadi pemain internasional Inggris yang kedua yang meraih penghargaan ini setelah Teddy Sheringham tahun 2001. Di Chelsea dia orang kedua setelah Gianfranco Zola tahun 1997.
Kesuksesan pada Lampard tidak hanya datang dari pada pelatih, sesama pemain, atau wartawan sepak bola. Penampilan yang bersahaja, apa adanya, membuat para penggemar kesebelasan Inggris memilihnya sebagai Pemain Sepak Bola Inggris Tahun 2004.
Bagi penggemar Chelsea, ia merupakan idola di samping sang kapten John Terry yang sebelumnya juga terpilih sebagai Pemain Sepak Bola Tahun ini versi serikat pemain sepak bola. Semasa pelatih Claudio Ranieri, Lampard adalah salah seorang pemain yang bisa meneruskan apa yang diinginkan sang pelatih kepada sesama pemain lainnya.
Lampard muncul sebagai Pemain Terbaik setelah mengungguli Terry. Gerry Cox, sang ketua asosiasi, mengatakan, keduanya bersaing namun akhirnya Lampard unggul telak. "Terry memang hebat, namun Lampard bisa meyakinkan kami bahwa dia pemain terbaik di Inggris dan bahkan bisa menjadi pemain terbaik dunia," ujar Cox.
"Sepanjang permainan, dia tetap hebat. Daya tahan dan kebugarannya fenomenal dan 18 gol yang ia buat selama musim ini membuatnya sebagai seorang pemain hebat bagi tim mana pun," demikian penilaian para wartawan sepak bola itu. Lampard termasuk pemain Chelsea yang paling sering bermain penuh, 90 menit.
Bagaimana rencana Lampard ke depan?
"Kami tetap saja lapar dengan berbagai sukses lainnya dan dengan tim yang sekarang ada di Stamford Bridge (markas Chelsea), kami jelas tidak akan hanya puas dengan gelar-gelar yang ada," ujarnya.
Jelas, Lampard bersama Chelsea akan meraup gelar-gelar persepakbolaan lainnya. (PIETER P GERO)
Sumber : Kompas, Senin, 16 MEi 2005
Jun 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment