Jun 24, 2009

Craig David : Pesona Craig David yang Membius

Pesona Craig David yang Membius
Oleh: Edna C Pattisina

Pesta dan perempuan cantik. Dua hal ini tampaknya tidak bisa dipisahkan dari Craig David, penyanyi RnB yang kerap tampil dengan cambang yang melingkari bibir merahnya. Lagu All The Way yang membuka penampilannya di Seoul, Selasa (20/9) malam, menguatkan kesan ini.

Sorak-sorai dari penonton yang sebagian besar perempuan disambut Craig dengan uluran tangan. Im single, thats why I mingle around, baby... (Saya bujangan, itu mengapa saya di antara kalian, sayang...), kata Craig yang segera disambut teriakan histeris dari berbagai sudut.

Dengan bergaya, Craig David melantunkan beberapa hitnya dan beberapa lagu barunya. Berturut-turut All The Way, 7 Days, Rise and Fall, Dont Love You No More, Walking Away, dan Fill Me In yang ia sampaikan dengan vokal yang meliuk-liuk dari nada-nada tinggi ke rendah. Kemampuan artikulasinya dan napas panjang juga memukau penonton ketika ia melakukan vokalese menyanyikan lirik dengan cepat tanpa jeda napas dalam lagu 7 Days.

Penampilan dan aura yang ditawarkan Craig David membedakan dirinya dengan penyanyi RnB arus utama di Amerika Serikat. Gayanya cenderung lebih halus dan lirik yang sopan.

Setelah Born To Do It dan Slicker Than Your Average, Craig kembali dengan musik RnB yang beraroma funk-dansa dalam album terbarunya, The Story Goes. Ini cerita jujur tentang hidupku selama dua tahun ini, cerita Craig saat diwawancara.

Maka, mengalirlah cerita tentang rumah, teman, clubbing, sampai kisah-kisah cintanya. Lagu-lagu Craig David selain dinilai merupakan gabungan yang unik antara musik garasi Inggris dan hip hop jalanan AS juga selalu memiliki lirik yang bersajak. Aku ingin orang-orang benar-benar merasakan apa yang aku rasakan, katanya.

Ia bercerita tentang patah hatinya, cinta masa kecil yang tak terbalas, hingga nenek yang meninggal dunia tahun lalu. Berbeda dibandingkan dengan banyak syair lagu RnB yang bercerita tentang dunia yang gelap, Craig hanya ingin bercerita tentang sahabat masa kecilnya yang selama ini ia cintai tanpa sempat menyatakannya. Saya terlalu sibuk dengan musik, sampai ketika kami bertemu lagi, ternyata ia sudah hamil lima bulan, cerita Craig.

Kuat di lirik

Pemuda yang lahir di Southampton, Inggris, 5 Mei 1981, ini memang kuat dalam membuat lirik lagu. Masa remajanya tidak lepas dari pena yang selalu mencorat-coret notes untuk membuat lirik lagu. Bersamaan dengan itu, pada usia 14 tahun Craig menjadi DJ di radio gelap di kotanya, PCRS 106,5 FM, yang sempat menjadi kiblat musik dan klub setempat.

Kerja samanya dengan Mark Hill dan Artful Dodger dua pionir dalam jenis musik yang disebut Garage membawa Craig David pada hitnya yang pertama, Rewind. Lagu yang dengan sangat kental membawa spirit anak muda kota besar ini sempat menjadi lagu wajib di beberapa klub bawah tanah di Inggris. Lagu ini juga yang lalu membawa album pertamanya, Born To Do It, menjadi nomor satu di berbagai tangga lagu dan membawa Craig yang pada waktu itu berusia 19 tahun sebagai artis solo Inggris termuda yang mencapai prestasi tersebut.

Sosok muda ini masih terus berupaya menjejakkan kakinya. Walau mendapat beberapa nominasi dalam 2001 BRITS yang setara dengan penghargaan Grammy di AS Craig pulang tanpa menggondol sebuah penghargaan pun. Sebelumnya dalam Music Of Black Origin (MOBOs) 2000, lagu Fill Me In yang mengikuti sukses dari Rewind menang Best R&B Act dan Best UK Single serta penobatan Craig sebagai Best UK Newcomer.

Kini, Craig kembali lagi dengan janji, ia akan lebih matang. Pemuda ini tengah mencari bentuk identitas dirinya. Penggemar pelajaran sejarah ini mengaku tengah mencari apa yang sebenarnya ia inginkan dalam hidup. Ketenaran telah membawa Craig keliling dunia dan bertemu dengan banyak gadis cantik. Namun, impiannya rupanya tidak melambung setinggi langit. �Apa yang aku inginkan lima tahun ke depan hanyalah seorang gadis yang ditemukan orangtuaku untukku, yang di hadapannya aku akan berlutut dan mengajaknya menikah,� katanya.

Akan halnya musik, akan tetap menjadi zat penghidup yang mengalir dalam diri Craig. Hasrat terbesar dalam hidup saya ada pada musik, katanya.

Craig sendiri yang selalu tertarik tentang konstelasi masa lalu, yang membuat negara-negara di dunia menjadi seperti sekarang, tidak ingin rumit. Ia lebih senang berbicara tentang cinta dan perempuan cantik. Bagaimana kalau kita berbicara tentang cinta saja, sesuatu yang indah bagi orang yang menemukannya, kata Craig. Dan gadis-gadis pun bersorak lagi....

Sumber : Kompas, Sabtu, 24 September 2005

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks