Jun 20, 2009

Ben Bernanke : Sepatu Longgar Disandang Bernanke

Sepatu Longgar Disandang Bernanke
Oleh : Pieter P Gero

Sebentar lagi pasar keuangan dunia lebih menaruh perhatian pada tindakan maupun ucapan yang keluar dari Ben Bernanke. Maklum, per 1 Februari 2006 Bernanke resmi menggantikan Alan Greenspan sebagai pemimpin (Gubernur) The Federal Reserve alias Bank Sentral Amerika Serikat.

Pria kelahiran Augusta, Georgia, 13 Desember 1953, ini telah ditunjuk Presiden AS George Walker Bush sebagai pengganti Greenspan yang sudah 18 tahun memimpin The Fed. Sekarang Bernanke yang juga Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih sejak Juni 2005 itu hanya menunggu konfirmasi dari Senat. Suatu yang tak sulit.

Hal tersulit adalah bagaimana Bernanke harus bisa menapak jalan yang sudah dirintis Greenspan sekian lama. Bernanke seperti menggunakan ”sepatu longgar”. Ungkapan yang menggambarkan kesulitan yang dihadapi Bernanke karena reputasi Greenspan yang sudah terpatri di kalangan pasar uang di AS dan dunia.

Hampir dua dekade Greenspan mengendalikan ekonomi kami melalui kondisi terjal dan datar, ujar Bush soal Greenspan yang akan pensiun per 31 Januari 2006 pada usia 79 tahun. Apa yang dilakukannya selalu mendapat respek yang dalam dari masyarakat keuangan dunia ujar Bush lagi. Suka atau tidak, pemimpin The Fed ini tak ubahnya juga pemimpin dari sebuah bank sentral dunia.

Namun, usia juga yang membuat Greenspan tak bisa terus bertahan. Bernanke adalah orang yang tepat untuk mengembangkan apa yang sudah dibuat Greenspan, ujar Bush saat memperkenalkan Bernanke. Apalagi, pria yang pernah belajar ekonomi di Universitas Harvard dan menyandang doktor ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, ini juga bukan orang baru di The Fed.

Antideflasi

Bernanke bergabung dengan The Fed bulan Agustus 2002. Tiga bulan setelah bergabung, Bernanke menegaskan bahwa The Fed harus mencegah terjadinya deflasi. Suatu ungkapan yang mengejutkan. Ini berarti, Bernanke lebih suka adanya rangsangan bagi pertumbuhan ekonomi. Lebih suka ada inflasi.

Namun, inflasi yang dikehendaki Bernanke ini adalah yang ditargetkan. Dalam hal ini Bernanke jelas bertolak belakang dengan Greenspan yang selama ini dikenal membiarkan inflasi bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Sikap Bernanke ini berarti suku bunga akan cenderung naik mengikuti inflasi.

Sekalipun banyak kritik soal ini, Bernanke tak ambil pusing. Malah dengan sikapnya ini Bernanke menjadi figur yang banyak dikenal di Wall Street, pusat keuangan AS sekaligus pusat keuangan dunia itu. Namun, hal ini juga yang membuatnya perlu waktu untuk bisa mendapat respek dari masyarakat keuangan dunia.

Saya akan melakukan apa pun semampu saya dalam kerja sama dengan rekan-rekan dalam The Fed guna meyakinkan kelangsungan dari kemakmuran dan stabilitas ekonomi Amerika, ujarnya saat bersama Bush di Gedung Putih. Bernanke juga mengakui sulit mengikuti apa yang dilakukan Greenspan.

Greenspan telah membangun standar perekonomian yang luar biasa, katanya. Secara pribadi, saya sangat hormat kepadanya, sebagai kolega dan dukungannya selama bersama di Badan Gubernur The Fed, ujar Bernanke lagi.

Bernanke yang sedikit pemalu ini diyakini, sekalipun cukup sulit, akan diterima pasar karena sikap independennya. Sekalipun pendukung Partai Republik (republiken), secara politis dia sebenarnya pasif. Saat menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Princeton, dia pernah bekerja dengan Paul Krugman yang dikenal pengkritik keras pemerintahan Bush.

Bagi Bernanke, suatu hal yang diutamakannya adalah menciptakan suatu kebijakan keuangan yang betul-betul mendukung suatu pertumbuhan ekonomi. Karena itu, ketika menjadi Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Bernanke sangat jarang bertemu Presiden Bush. Dia tak ingin partisan.

Sekalipun dikenal serius, Bernanke kabarnya seorang pemusik jazz yang piawai. Dia juga bisa melucu. Sekali waktu Bush menyindir halus penampilannya dengan pakaian gelap, tetapi kaus kakinya coklat.

Bernanke membalas pada kesempatan lain dengan datang lebih awal dan membagikan kaus kaki coklat kepada semua anggota tim ekonomi Gedung Putih. Semua tampil dengan kaus kaki warna norak.

Bernanke melewatkan sebagian besar hidupnya sebagai intelektual. Integritasnya dan sikap tegasnya sangat dikenal di kalangan akademisi. Dalam kehidupan keluarga, Bernanke dikenal romantis. Keluarga adalah segalanya.

Saya hendak berterima kasih kepada Anna, istri saya. Juga kepada anak saya, Alyssa dan Joel. Tanpa cinta dan dukungan mereka, saya sulit untuk menerima jabatan ini, ujarnya.

Cinta dan dukungan keluarga boleh jadi membuat sepatu longgar Bernanke kian enak dan pas untuk menapak jejak Greenspan.

Sumber : Kompas, Senin, 14 November 2005

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks