Jun 25, 2009

Roy Sembel, Bangga Menjadi Guru

Roy Sembel, Bangga Menjadi Guru
Oleh : Freddy Roeroe

Krisis terjadi terutama karena sekitar 90 persen manusia hanya menggunakan 10 persen dari kapasitas dalam dirinya pada 90 persen waktu yang dimilikinya. Itulah pendapat Roy Sembel, doktor ahli ekonomi keuangan perusahaan.

Tidak usah banyak-banyak, kalau bisa menggunakan 20 persen saja dari kapasitasnya, manusia akan menaikkan apa yang didapat dua kali lipat dari rata-rata hasil. Dengan demikian, krisis akan tertanggulangi. Persoalannya, bagaimana caranya sehingga angka 10 persen itu bisa dinaikkan?

Coba tanya pada Profesor Roy Sembel, doktor ahli ekonomi keuangan perusahaan (corporate finance) lulusan The Joseph M Katz Graduate School of Business, University of Pittsburgh, Amerika Serikat. Menurut dia, itu harus melalui pendidikan dalam arti luas. Pendidikan yang dia maksud adalah pendidikan yang bersifat holistik.

Ia berpendapat pendidikan semestinya bukan hanya mengasah kemampuan analitis atau kecerdasan otak (intelligence quotient/IQ). Akan tetapi, pendidikan harus secara seimbang mengembangkan kecerdasan kreativitas (creativity quotient), kecerdasan emosional (emotional quotient), dan kecerdasan spiritual (spiritual quotient).

Melihat besarnya peluang untuk meningkatkan sukses manusia melalui pembelajaran yang lebih seimbang, ayah dari empat anak ini kemudian menetapkan pendidikan sebagai tantangan yang digeluti.

”Saya ingin memberi kontribusi pada dunia dan kemanusiaan melalui bidang ini. Salah satunya dengan berupaya meningkatkan kecerdasan keuangan keluarga atau masyarakat,” kata lelaki kelahiran Jakarta, 10 Juli 1964 ini.

Roy Sembel dikukuhkan sebagai guru besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia (UKI) tanggal 23 Juli 2005. Ia menetapkan misi hidupnya ”ingin menjadikan dunia ini sebagai tempat hidup yang lebih baik bagi semua orang, melalui pendidikan dalam arti luas”.

Untuk menjalankan misinya, suami Ny Vivi Yuanita Lapian ini selain berkecimpung di dunia pendidikan formal juga aktif dalam berbagai bentuk pembelajaran alternatif di luar sekolah. Ia menulis di berbagai media massa, menjadi narasumber dalam banyak acara televisi dan radio, memberikan bimbingan perencanaan keuangan keluarga, ikut memelopori Tim Olimpiade Fisika Indonesia (bersama Prof Yohannes Surya), menjadi moderator internet groups (yahoogroups), dan banyak kegiatan pendidikan lainnya.

Pendekatan yang dilakukannya adalah melalui filosofi WISDOM yang katanya adalah kependekan dari: Watak (kenali kekuatan dan kelemahan diri dan situasi lingkungan saat ini), Ingin (tetapkan tujuan secara SMART/Specific, Measurable, Attainable, Reality Based, Time Bound), Siasat (memetakan strategi untuk bertolak dari W menuju I), Didik (kembangkan diri sebagai manusia pembelajar), Otak/Otot (lakukan kerja lebih cerdas dan lebih keras), Manajemen/Monitor (kelola sumber daya berupa aset, waktu, hubungan, dan kesehatan) secara optimal dan monitor hasil pelaksanaan dibandingkan dengan rencana semula.

Lulusan terbaik

Kawan-kawannya mengenal Roy sebagai siswa yang cerdas, selalu menempati peringkat pertama, lulusan terbaik, dari saat lulus SD sampai menyelesaikan S3. Gelar sarjana statistik dengan predikat cum laude diperoleh Roy Sembel saat lulus pada Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB).

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Rotterdam School of Management Erasmus University dan The Wharton School University Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat. Gelar S3 (doktor) diraihnya dengan predikat cum laude di The Joseph M Katz Graduate Scholl of Business University of Pittsburgh, Amerika Serikat.

Roy Sembel saat ini menjadi dosen di banyak perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, ia mengajar di Fakultas Ekonomi UKI, UI, Pelita Harapan, Universitas Bina Nusantara, Unila Lampung, Unsrat Manado, Universitas Surabaya, Unud Denpasar, UK Petra, dan Unpad. Meskipun tempat utamanya di UKI, Roy dipercaya menjadi Direktur Program Pascasarjana Universitas Bina Nusantara.

Selain di Indonesia, Roy juga telah memberikan kuliah umum di 28 universitas yang tersebar di enam negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Hongkong, dan Thailand. Di samping itu, Roy telah menulis sedikitnya 500 artikel di berbagai media massa dan menulis serta menerjemahkan 20 buku di bidang keuangan, manajemen, pasar modal, dan sebagainya.

Mengomentari terbitnya surat keputusan pengangkatan dirinya sebagai profesor atau guru besar tertanggal 1 Mei 2005, Roy menyatakan sangat bangga mendapatkan kehormatan tersebut. ”Saya bangga. Karena menjadi guru yang baik atau pembelajar andal adalah obsesi saya,” kata Roy Sembel.

Sumber : Kompas, Rabu, 14 September 2005

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks