Parimarjan Negi, Ikon Baru India
Oleh : Pepih Nugraha
Menelepon langsung ke rumah orangtuanya di New Delhi, jawaban yang diberikan dalam bahasa Hindi. Mencoba mengontak melalui nomor telepon ayahnya, tidak berbalas. Jawaban baru diberikan saat kami berkirim pesan melalui surat elektronik dua minggu lalu.
"Oke, saya segera sampaikan keinginan Anda kepada anak saya untuk wawancara. Kirim pertanyaan dan tunggu jawabannya segera!" kata JB Singh, ayah bintang baru yang sedang bersinar cemerlang, Parimarjan Negi.
Siapakah Parimarjan Negi?
Dia adalah grand master (GM) catur termuda dunia dan juga termuda sepanjang sejarah catur India, memecahkan rekor pendahulunya di India: Viswana- than Anand dan Pendyala Harikrishna. Di tingkat dunia, Negi memecahkan rekor yang dipegang anak jenius Norwegia, Magnus Carlsen.
Jika Carlsen menjadi GM pada usia 13 tahun 147 hari, rekor ini dipecahkan Negi dengan selisih lima hari, yakni 13 tahun 142 hari. Pemecah rekor GM termuda sepanjang sejarah memang masih dipegang Sergey Karjakin, yang meraihnya pada usia 12 tahun 7 bulan. Akan tetapi, kini "anak ajaib" Ukraina itu sudah berusia 16,5 tahun.
Hebatnya lagi, norma GM pertama sampai ketiga dia raih dalam waktu enam bulan, terhitung sejak Januari tahun ini sampai 1 Juli 2006 lalu saat ia dikukuhkan sebagai GM penuh. Tidak ada satu pecatur elite pun yang menandingi pencapaian rekor tercepat ini sebelumnya, bahkan mantan juara dunia Garry Kasparov sekalipun.
"Anaknya benar-benar mengasyikkan," kata Anand, peringkat dua dunia mengomentari permainan Negi yang penuh perhitungan mendalam. "Untuk remaja seusianya, ia sangat mengesankan. Sangat berbakat," ujar Anand, seperti ditulis Rakesh Rao dalam koran internet tssonnet.com.
Berbicara prestasi siswa kelas delapan New Delhi’s Amity International School itu mau tidak mau harus menyebut prestasi pecatur pendahulunya seperti Anand, Harikrishna, dan Koneru Humpy.
Negi memegang norma GM pertama yang diraih di Turnamen Hastings, Januari 2006, saat berusia 12 tahun 330 hari, menghapus rekor lama yang dipegang pecatur perempuan terkuat India, Humpy, saat berusia 14 tahun 84 hari.
Negi menyamai rekor Anand dalam pencapaian dua kali norma GM berturut-turut dalam bulan yang sama. Negi melakukannya saat meraih norma GM pertama dan keduanya Januari 2006, Anand meraih norma GM kedua dan ketiganya Desember 1987.
Di negaranya, Negi memecahkan rekor Harikrishna yang menjadi GM termuda India pada usia 15 tahun 99 hari, Agustus 2001. Padahal, Harikrishna adalah pemecah rekor GM catur termuda India atas nama Anand yang meraihnya pada usia 18 tahun, tahun 1987.
Dipersiapkan
Lahir 9 Februari 1993 dari pasangan JB Singh dan Paridhi, Negi adalah pecatur yang dipersiapkan. Ia digembleng oleh pelatih bekas negara Uni Soviet, seperti Elizbar Ubilava, Alexander Goloshchapov, Evgeny Vladimirov, dan Ruslan Sherbakov. Sebelumnya, ia digembleng pelatih India, GB Joshi dan Vishal Sareen. "Saya juga pernah bekerja sama dengan Nigel Short," tutur Negi menyebut nama pecatur Inggris.
Negi yang gemar membaca, ke mana-mana membawa laptop berisi tiga juta partai dari para pecatur legendaris dunia. Ia siap menganalisis ratusan posisi setiap saat, termasuk berselancar di internet mengikuti partai-partai baru berbagai turnamen. Bank data caturnya membuat jurang antara pecatur kawakan dengan pecatur muda semakin menyempit.
Beruntung Negi mendapat kelonggaran dari sekolahnya untuk mengikuti berbagai turnamen, baik di dalam maupun luar negeri, dan mengejar ketinggalan pelajarannya dengan mendatangkan guru privat dan meminjam catatan pelajaran dari teman. Semua biaya mengikuti turnamen ditanggung sponsor, perusahaan raksasa Tata, dan Air India. Juga sokongan dari kepala bursa efek India, Damodaran, yang gila catur.
Kejeniusan Negi ditemukan pelatih pertamanya, JB Joshi. Namun, Joshi "menyerah" karena ilmu anak didiknya terlalu maju dan menyerahkan kepelatihan kepada Vladimirov, pelatih bertangan dingin.
"Parimarjan memiliki seluruh persyaratan menjadi pecatur top dunia: bakat besar, kemampuan bekerja yang baik, dan minat sangat besar. Sering orangtuanya memanggilnya agar berhenti dulu berlatih untuk makan malam, tetapi Parimarjan selalu menjawab, ’Satu posisi lagi, please’," kenang pelatih lainnya, Sherbakov.
Fanatik masakan ibu
Uniknya, kedua orangtuanya tidak bisa bermain catur. Saat Negi berusia 4,5 tahun, teman ayahnya, Dr Vinayak Rao, memperkenalkan permainan adu pikir ini. "Sejujurnya saya tidak menyukai permainan apa pun," kata sang ayah, JB Singh.
Saat mengikuti Negi bertanding di Jerman, sang Ibu, Paridhi, mengungkapkan kepada wartawan setempat bahwa Dr Rao menghadiahi anaknya papan catur.
Selain berlatih fisik, pengagum Kasparov dan Anand ini berlatih yoga dan lari, serta berlatih catur selama empat jam sampai enam jam setiap hari. Ia fanatik pada masakan ibunya, khususnya ayam dan nasi tanak.
Dalam surat elektroniknya, Negi mengaku sangat suka membaca. Ia membaca seluruh novel Harry Potter karangan JK Rowling, Lord of the Rings karangan JRR Tolkien, bahkan Da Vinci Code karangan Dan Brown. Menjawab pertanyaan tentang pencapaian prestasinya, Negi mengaku puas. "Namun saya paham, jalan panjang masih membentang di depan," ungkapnya.
Jalan panjang itu tidak lain adalah jalan menuju juara dunia.
Sumber : Kompas, Rabu, 27 September 2006
Jun 12, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment