May 28, 2009

Ummu Masmu'ah, Mengubah Limbah Peti Kemas Menjadi Emas

Mengubah Limbah Peti Kemas Menjadi Emas
Oleh : Ani

MENJADI ibu rumah tangga tak melulu harus menghabiskan seluruh waktunya di dapur. Sambil mengurus suami dan dua anaknya, Ummu Masmu'ah pemilik PT Haula Sejahtera menjalankan bisnisnya memproduksi mainan edukasi yang mampu menghasilkan miliaran rupiah.

Sejatinya, dulu Ummu sempat mengajar mata pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata di Jakarta Utara. Namun, konsekuensinya dia harus tinggal berjauhan dengan suaminya, Sholahudin Fuadi yang bekerja di pabrik tekstil di Ciracas, Jakarta Timur. Sedangkan Ummu sendiri tinggal di rumah orang tuanya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Saya stres, akhirnya saya putuskan berhenti mengajar," kata Ummu.

Pilihan memproduksi mainan bertema edukasi dia jalani setelah berhenti berkarier. Semula, Ummu merasat kesulitan memperoleh mainan bermuatan edukatif di pasar untuk anaknya. Kalaupun ada, harganya selangit karena harus didatangkan dari luar negeri. "Mainan yang ada dipasar tidak ada memberikan tantangan lebih untuk anak saya," kata Ummu.

Karena itu, tahun 1998 Ummu berinisiatif membuka usaha pembuatan mainan edukasi. Ummu merintis usaha ini dengan modal Rp 400 ribu yang digunakannya untuk membeli peralatan, bahan baku, dan menjalin kerjasama dengan perajin kayu di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Dia membagi produknya menjadi dua, yakni kayu dan non kayu.

Divisi non kayu memproduksi boneka dan buku. Sedangkan untuk divisi kayu, dia memanfaatkan kayu limbah peti kemas untuk dijadikan mainan. Kini, usaha bermodal Rp 400 ribu ini telah menjelma menjadi bisnis miliaran rupiah. Ummu mendapatkan limbah peti kemas di dekat tempat tinggal orang tuanya, di kawasan Tanjung Priok. "Prinsip saya adalah selama pelabuhan masih buka, Haula Toys tidak akan kekurangan bahan baku kayu," kata Ummu.

Pemanfaatan kayu peti kemas memang menguntungkan karena bisa memangkas biaya bahan baku sekitar 30-50 persen dibandingkan jika menggunakan kayu baru dari pemasok. Kayu limbah ini akan dibuat menjadi mainan berbentuk puzzle, mobil, kereta api, sempoa, bongkar pasang, hingga alat bantu ajar untuk lembaga pendidikan.

Untuk menjaga produknya, Ummu hanya menggunakan cat berbahan nontoxic dan memakai bahan kayu jenis MDF yang tidak memiliki serat.Selain produk dari kayu, Haula Toys juga dikenal sebagai produsen berbaju muslim dan boneka peraga dengan kelamin, pesanan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Selain itu, Ummu juga menerima pesanan secara khusus (customized) dari konsumen individual dan lembaga pendidikan. Kini, Ummu memiliki 30 karyawan dengan omzet rata-rata lebih dari Rp 150 juta per bulan. Sepanjang tahun 2007 lalu, Ummu mampu mengantongi penghasilan perusahaan hingga Rp 2 miliar.

Saat ini, aktivitas Ummu tak hanya membuat mainan. Bersama suaminya, dia juga aktif menjadi pembicara dan trainer di sejumlah pelatihan kewirausahaan.

=======================================

PT Haula Sejahtera
Rukun Permata Jatinegara,
Jl.Bekasi Timur IX No.17/5, Rawa Bunga Jakarta Timur,
021-85913302

Sumber : Kompas, Selasa, 14 Oktober 2008

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks