May 29, 2009

Siti Kasmirah, Menadah Berkah Boneka Berpakaian Adat

Menadah Berkah Boneka Berpakaian Adat
Oleh : Dessy Aritonang

Musim liburan menjadi berkah buat anak-anak. Pasalnya, liburan seperti sekarang merupakan saat bagi mereka bermain sepuasnya, tanpa harus dibebani keharusan ke sekolah dan belajar. Jika prestasi sekolah bagus, anak-anak juga mengambil kesempatan untuk minta hadiah hadiah pada orang tua. Tentu saja, pada saat seperti itu, orang tua cenderung mengabulkan permintaan anaknya.

Nah, pada musim-musim pergantian tahun ajaran baru seperti sekarang inilah para pengusaha mainan menikmati masa panen raya. Di antara para pemain kecipratan berkah tadi adalah para penjual boneka berbusana khas, termasuk Siti Kasmirah. Siti telah cukup lama mengkhususkan diri pada bisnis produksi boneka Barbie dengan sentuhan pakaian lokal.

Siti memang tidak membuat boneka sendiri. Dia membeli dari pedagang. Namun, Siti lantas mendandani boneka tersebut dengan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Siti membuat sendiri pakaian adat untuk boneka tersebut.

Ibu dari dua orang anak ini sudah menggeluti bisnis mainan anak-anak sejak masih remaja. Tapi, baru pada tahun 2002, dia serius menggarap bisnis boneka. Ia melihat, pasar boneka sangat menarik dan terus tumbuh. Buktinya, peminat dan penjualan boneka Barbie dan sejenisnya selalu tinggi.

Terinspirasi oleh jenis boneka yang terkenal modis tersebut. Siti lantas membuat boneka serupa tapi dengan sentuhan Indonesia. Ia menamai produknya dengan sebutan Boneka Putri. Selain menggarap mode pakaian tradisional dari berbagai daerah, Siti juga membuat model pakaian kasual dan muslim. "Awalnya, saya cuma membuat gaun, pakaian muslim, dan kasual. Tapi, akhirnya merambah ke pakaian adat," tutur wanita kelahiran tahun 1963 ini.

Siti menggunakan limbah garmen untuk membikin pakaian boneka tersebut. Kendati bentuknya limbah, tetap saja Siti harus membelinya dengan harga Rp 2.500 per kilogram. "Untuk model gaun dan pakaian adat, saya memadukan dengan kain gulungan yang saya beli dari Tanahabang," ujarnya.

Untuk menjahit baju mungil buat boneka, Siti dibantu oleh sanak keluarganya. "Tapi untuk
pakaian adat, saya menggunakan menahit khusus," tambahnya. Dalam seminggu, Siti bisa memproduksi 6.000 pakaian antara gaun, pakaian muslim, dan kasual. Karena pakaian adat harus diorderkan ke penjahit lain, sekali pesan Siti membuat antara 1.000 sampai 2.000 pakaian.

Jual secara grosir

Siti menjual boneka Putri dengan sistem sistem eceran dan grosir. Untuk Boneka Putri dengan pakaian kasual, gaun, dan muslim, Sit i nlembanderol harga mulai Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

"Rata-rata, pedagang membeli hingga 100 boneka untuk mereka jual lagi," katanya. Pelanggan Siti tak cuma datang dari Jakarta sekitarnya. Banyak juga pembeli Sid dari luar Jakarta seperti Bali, Sumatera, dan Kalimantan.

Adapun boneka berpakaian adat, dia tawarkan dengan harga Rp 50.000 per boneka lengkap dan Rp 35.000 untuk harga grosir. "Pedagang atau perorangan yang membeli setengah lusin boneka sudah saya anggap membeli boneka secara grosir," ujarnya. Saban bulan, Siti mampu menjual setidaknya sekitar 500 unit boneka yang mengenakap pakaian adat.

Di luar boneka adat, ia menjual baju dan boneka secara terpisah. Untuk baju kasual, gaun, dan muslim, tiap bulan ia menjual 20.000 baju. Tiap selusin,dijual seharga Rp 24.000. Sedang boneka telanjang dijual lagi dengan harga Rp 7.000 -Rp 8.000. Omzetnya sebanyak 5.000 sampai 10.000 boneka per bulan.

Di luar baju dan boneka, Siti juga menjual rumah boneka harganya Rp 200.000 sampai Rp 1,2 juta. Belum lagi aksesori seperti anting, sepatu, tas, sofa, meja makan, dan lemari. Siti mengaku mendapatkan omzet bulanan paling sedikit seratusan juta. "Saya cuma mengambil marjin untung 2096dari omzet, baik-untuk penjualan grosir dan eceran," elaknya.

Meski belum merambah pasar ekspor, Siti sangat menikmati peluang bisnis ini. Pasalnya, pesaing produk semacam ini di Indonesia baru ada dua. Selama ini, Siti menjual boneka lewat tokonya di Pasar Pagi dan mengikuti beberapa pameran.

Dalam masa liburan seperti sekarang, Siti mengalcu pendapatannya tak naik signifikan. "Tahun lalu, saya bisa dapat omzet tiga kali lipat dari peWualan normal. Sekarang penjualan masih stabil," terangnya. Meski trga bahan baku sudah naik 10 persen, Siti belum menaikkan harga Boneka Putri lantaran khawatir ditinggal pelanggan.

===============

Boneka Putri
J I. Petak Baru Blok A Konter AAG 1, Pasar Pagi, Jakarta Barat
Telepon 081310367345

Sumber : Kontan, Kamis, 3 Juli 2008

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks