Mas Agung Sachli, Produsen Peranti Lunak
Oleh : Rizki Caturini
Mas Agung Sachli, tergolong pengusaha yang pantang menyerah. Gagal berkongsi di bisnis peranti lunak tak membuat Agung patah semangat. la tak kapok menekuni kembali bisnis tersebut meskipun harus mulai dari nol. Peruntungannya berkibar sejak ia membuat software dengan menyasar pengusaha kecil menengah.
Perjalanan membangun bisnis tidak selalu mulus. Acapkali, kenyataan tak seindah harapannya. Tak jarang, semangat membara untuk bekerja sama dengan pihak lain juga kandas di jalan lantaran banyak masalah yang mengganjal.
Hal inilah yang dialami Mas Agung Sachli. Ia pernah bekerja sama selama delapan tahun dengan temannya untuk mendirikan perusahaan peranti lunak (software). Namun, kongsi itu hancur lantaran mereka berdua memiliki visi berbeda. Bisnis yang telah mereka bangun bersama pun hancur.
Namun, pengalaman itu tak membuat Agung kapok menjadi pebisnis. Pada tahun 2006, ia kembali terjun ke bisnis peranti lunak. Berbekal pengalaman yang sudah didapat sebelumnya, ia lantas mendirikan perusahaan baru bernama PT Integritas Makmur Mandiri atau disingkat Imamatek yang bergerak di pengembangan peranti lunak akuntansi.
Agung melibatkan beberapa orang untuk ikut menanamkan modal di perusahaannya. Ia yakin akan berhasil lantaran menguasai produk dan pasar. Agung membangun bisnis peranti lunaknya ini dari nol. Usahanya ini menyasar kalangan usaha kecil dan menengah (UKM). la menganggap, pemain software di pasar UKM ini masih sangat jarang. "Terutama untuk sektor perdagangan, jasa, dan produksi," ujarnya.
Saat ini, Agung sudah memiliki beberapa produk yang laris di pasar. Namanya Finance and Accounting atau disingkat Fina. Produk Fina ini cukup populer di kalangan pengusaha UKM. Saat ini, sekitar 500 usaha kecil memakai software Fina. Peranti lunak ini mempermudah pengusaha memantau kinerja bisnisnya dan menyusun laporan keuangan.
Setiap bulan, pengguna peranti lunak Agung terus bertambah sekitar 20 perusahaan UKM. Tahun ini, ia akan meluncurkan produk baru sebagai pelengkap dari produk terdahulu yang diberi nama Finance Dashboard atau FDB. "Sekarang, saya sudah memiliki 52 pegawai," katanya.
Peranti lunak Fina diminati pasar bukan hanya lantaran produk ini memiliki banyak keunggulan dibanding produk sejenis. Namun, Agung juga menerapkan strategi pemasaran khusus. Selama ini, ia gencar mempromosikan produknya di tingkat usaha kecil menengah. Dalam sebulan, omzet usahanya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Sumber : Kontan, Jumat, 9 Januari 2009
May 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment