Oleh : C10 08
Masalah Kesehatan dan farmasi tidak hanya menjadi monopoli Rumah Sakit saja. Apalagi biaya berobat di Rumah Sakit kini kian hari semakin melangit. Tidak heran jika banyak orang mulai mencari pelbagai alternatif lain demi kesehatan dan dapat sembuh dari sakit.
Melihat peluang tersebut, Syaeroji meluncurkan Labeur Jahe, jahe merah instant hasil racikannya sendiri, ke pasar tahun 2005 silam. Istimewanya, jahe merah instan racikan Syaeroji terdiri dari bahan rempah tumbuhan seperti jahe merah, mahkota dewa, dan gula aren, serta tanpa bahan kimia dan pengawet. "Produk ini memakai bahan dasar dari rempah yang dipercaya sebagai obat, jadi aman dan tanpa efek samping," kata Syaeroji yang akrab dipanggil Oji ini.
Oji mengatakan Labeur jahe berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik, asam urat, persendian, sesak nafas, flu, melancarkan peredaran darah, serta dapat menambah stamina dan gairah.
Sejatinya, Oji telah memulai usahanya tahun 1996 lalu. Namun, kala itu dia belum mencoba peruntungan di usaha racikan jahe merah ini. Awalnya, Oji hanya menjual gula aren, gula semut, gula merah, madu, dan emping melinjo saja.
Seiring berjalannya waktu, kata Oji, semakin banyak konsumen yang menanyakan tentang jahe merah instan. Oji lantas mencoba meracik sendiri jahe merah dengan ditambah mahkota dewa yang berkhasiat sebagai obat. Tak dinyana, baru sebentar diluncurkan ke pasar peminatnya hingga ke pelosok negeri dan mancanegara. Dalam sekejap, Labeur jahe menjadi primadona diantara produk Oji yang lainnya.
Pada awalnya Oji melakukan pemasaran dengan cara tradisional, yakni dengan cara menyebarkan informasi dari mulut ke mulut. Kini, Oji memiliki kantor pusat pemasaran di tempat asalnya, di Banten. Dia juga memiliki 32 reseller atau agen di beberapa kota seluruh Indonesia, seperti di Jakarta, Tangerang, Ciledug, Palembang, Bandung, Bekasi, Lampung, Bandung, Bogor, Serang, Padang, Ambon, Cilegon, Bali, Pandeglang, Lampung. "Dengan adanya agen, konsumen menjadi lebih mudah untuk melakukan pemesanan. Kita juga melayani pesanan antar untuk pesanan lebih dari 50 unit," kata Oji.
Sedangkan untuk menggaet pasar mancanegara, Oji memanfaatkan dunia maya dengan membuat website Labeur Jahe (www.labeurjahe.com). Sekarang Oji dapat menuai hasilnya. Pesanan mengalir setiap bulannya dari Belanda dan Malaysia. Tidak kurang dari 3.000 toples jahe merah dikirim ke kedua negara tersebut.
Modal sedikit untung berlipat
Usaha ini tidak membutuhkan banyak investasi. Awalnya, Oji hanya membutuhkan Rp 5 juta untuk produksi awal jahe merah instan ini. Hanya dalam waktu kurang dari sebulan modal tersebut telah balik. Dan bulan berikutnya, Oji telah dapat menikmati untung. Kini, dalam satu bulan Oji mengaku bisa meraih pendapatan Rp 350 juta. Sekarang, Oji mengatakan membutuhkan modal Rp 50 juta untuk produksi jahe merah. Modal itu selain untuk memenuhi pesanan dari pelanggan tetap, juga sebagai cadangan produk.
Untuk pemesanan kurang dari 5 toples isi 350 gram, Oji mematok harga Labeur jahe Rp 25.000 per toples. Sedangkan untuk pemesanan lebih dari 5 toples, pelanggan hanya perlu membayar Rp 20.000 per toples. Labeur jahe juga diproduksi secara sachet. Satu renceng berisi 5 sachet dijual dengan harga Rp 15.000 per renceng.
Selama ini, Oji tidak pernah menggunakan dana pinjaman dari bank untuk kepentingan investasinya. Modal usaha didapatnya dari kas internal usahanya. Pasalnya, menurut Oji, suku bunga bank terlalu tinggi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah sepertinya. Dia menilai jauh lebih efektif menggunakan kas hasil keuntungan usaha sebelumnya dibanding harus meminjam dari bank yang harus dikembalikan dengan tambahan bunga berlipat. "Lebih baik pakai apa yang ada saja untuk modal. Kalau pinjam bank berat, harus mengembalikan tiap bulan plus bunga," kata Oji.
Labeur Jahe
Jl. Raya Pandeglang Km.10
Sampay Watunggunung, Lebak
Provinsi Banten
Telp : 0812-9612704 /(0252) 206694
Sumber : Kompas, Senin, 11 Agustus 2008
0 comments:
Post a Comment