May 29, 2009

Sukisno, Akar Wangi Taklukkan Manca Negara

Akar Wangi Taklukkan Manca Negara
Oleh : C10 08

Di tengah krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia tahun 1997 lalu, membuat beberapa usaha lesu. Namun, bagi Sukisno krisis ekonomi merupakan awal bagi usaha kerajinan akar wangi dan bambunya.

Awalnya, Sukisno memulai usahanya di tahun 1996 sebagai pemasok akar wangi. Sayang, krisis ekonomi tahun 2007 mengikis sebagian usahanya. Tak patah semangat, akhirnya Sukisno beralih usaha dari pemasok akar wangi ke usaha kerajinan. Rumahnya di daerah Kepek, Gunung Kidul, Yogyakarta dia ubah menjadi pondok kerajinan. Sukisno menamai pondok kerajinannya itu Fauzi Craft. "Saya mencoba peruntungan lain dengan membuat kerajinan akar wangi dan bambu. Pokoknya modal nekat saja," kata Sukisno.

Untuk memasarkan produknya, Sukisno rajin mengikuti berbagai macam pameran dan workshop yang diselenggarakan. Tak dinyana, hasil karyanya laris manis dan mulai dikenal khalayak banyak. Kini, dalam sebulan Sukisno bisa menghasilkan jutaan rupiah. Bahkan, di bulan Maret hingga September biasanya jauh lebih ramai dibanding bulan lainnya. Sedangkan untuk akhir tahun pada bulan November dan Desember terbilang sepi peminat. Setelah banyak pesanan mengalir, beberapa tetangga dan temannya mulai membantunya membuat kerajinan.

Dalam satu bulan produksi, Sukisno membutuhkan 2 kuintal akar wangi dan 3 truk bambu.Harga 1 kg akar wangi dia beli dari pemasok di Yogyakarta dengan harga Rp 20.000. Sedangkan harga 1 truk bambu sekitar Rp 5 juta. Bahan baku tersebut diolahnya menjadi beberapa kerajinan dan souvenir mulai dari boneka, pajangan berbentuk binatang, karpet, gangsing, hingga guci. Hasil Kerajinan dan souvenirnya, dipasarkan mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 2,5 juta."Yang paling laku yang dari bambu, seperti mainan untuk menirukan suara burung, gangsing, dan guci yang merupakan paduan dari akar wangi dan bambu," ujar perajin yang memulai usahanya selepas tamat SMU ini.

Cara pembuatan akar wangi memang cenderung mudah, karena akar wangi mudah dibentuk. Pertama, digambar pola terlebih dahulu sesuai dengan bentuk yang ingin dibuat. Kemudian, untuk mengaitkannya Sukisno menggunakan lem dan benang yang menyerupai warna akar wangi. Selain untuk hiasan rumah, harum akar wangi dipercaya bisa mengusir rayap. Karena itu, Sukisno mengaku berusaha untuk mempertahankan aroma akar wangi pada setiap karyanya.

Menembus mancanegara

Sebelas tahun silam, di awal usahanya Sukisno mengatakan hanya membutuhkan investasi Rp 1,5 juta saja. Namun kini, di awal tahun 2008 lalu Sukisno membutuhkan total investasi Rp 50 juta untuk usahanya sepanjang tahun 2008 ini. Beruntung, beberapa bank mempermudah Sukisno dalam permodalan. Namun sayangnya, dari modal tersebut Sukisno enggan membeberkan berapa jumlah yang telah berhasil diperolehnya. "Kalau laba bersih terus terang tidak pernah dihitung. Mungkin sebulan bisa Rp 5 juta kurang lebih," kata Sukisno.

Tak hanya di dalam negeri, pangsa pasar kerajinan karya Sukisno juga menembus pasar manca negara, seperti di Jepang, Australia, dan India. Menurut Sukisno, banyak pesanan dari Australia untuk kerajinan bambu. Sementara untuk Jepang dan India lebih banyak memesan kerajinan akar wangi, seperti hiasan dan guci. Khusus India, ujar Sukisno, mereka tidak mau memesan hiasan berbentuk binatang karena dianggap berhala. Masalah harga, jelas berbeda di setiap negara tujuannya karena disesuaikan dengan ongkos kirim.

Untuk memenuhi keinginan pasar mancanegara, Sukisno harus memutar otak memeras ide kreatifnya untuk membuat produk yang berbeda setiap bulannya. Pasalnya, pasar luar negeri cenderung mudah bosan jika barang yang ditawarkan selalu monoton dan tidak berubah. Karena itu, setiap bulan Sukisno mengirimkan sample yang berbeda ke konsumen manca negaranya.

Memang, Sukisno masih menggunakan jasa trading untuk membantu memasarkan produknya baik ke dalam dan luar negeri. Kelak, dia ingin membuat website agar dapat lebih mudah memasarkan karyanya. Sukisno mengatakan bisnis kerajinan akar wangi dan bambu memiliki prospek yang bagus asal mempunyai inisiatif untuk mengembangkan ide kreatif. "Yang namanya seni kan harus kreatif," katanya.

=====================

Fauzi Craft
Kepek, Rt 02/015 Semin, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta 55854
Telepon : 0818-02631697/0815-85484820

Sumber : Kompas, Senin, 4 Agustus 2008

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks