Oleh : Gentur Putro Jati
Mengantar jemput anak ke sekolah dengan sepeda motor? Sebagian orang tua mungkin was-was lantaran khawatir anak akan jatuh dan celaka. Apalagi, jika si buyung masih kecil dan belum terbiasa menbonceng di sadel sepeda motor. Belum lagi, si anak merasa tak nyaman karena sering tergoncang laju sepeda motor.
Nah, ada orang yang jeli melihat keresahan orang tua itu, dan mengubahnya menjadi ladang usaha. Dia adalah Roihatul Jannah, seorang produsen boncengan anak di sepeda motor.
Gagasan mengawali bisnis ini tak lepas dari pengalamannya mengantar jemput anak dengan sepeda motor. Sebagai seorang ibu yang anaknya masih bersekolah di taman kanak-kanak dan biasa mengantar ke sekolah, kekhawatiran terhadap keselamatan anak saat mengendarai sepeda motor selalu muncul. Ia memang sudah lumayan mahir mengendarai motor. Tapi, it.u tak menjamin bisa membonceng anak dengan aman.
Berdasar kebutuhan ini, Iat, begitu Roihatul biasa disapa, terpikir membuat alat yang lebih bisa menjamin anak duduk nyaman dan aman selama membonceng dengan motor. "Itu alasan mengapa saya memproduksi tempat boncengan khusus anak-anak," katanya.
Semula, Iat menggunakan cara konvensional, yakni menggunakan gendongan bayi yang ia modifikasi. Meski masih darurat dan sementara, setidaknya cara ini jauh lebih aman ketimbang anak diikat pada pinggang pengendara motor.
Ternyata, alat modifikasi gendongan yang ditaruh di motor buatan Iat menarik minat. para tetangga. "Banyak yang tertarik memilik alat itu. Saya pikir, ini merupakan sebuah peluang," katanya.
Dari sekadar modifikasi, Iat mulai mencari cara agar alat pelindung anak saat berboncengan itu bisa lebih kuat dan aman. la mengaku melakukan beberapa percobaan sebelum akhirnya menemukan bentuk yang cocok.
Laku 50 unit per bulan
Setelah yakin dengan hasil temuannya, akhirnya Iat mantap memproduksi boncengan anak untuk kendaraan motor. Targetnya adalah orang tua yang biasa mengantar anak ke sekolah atau mereka yang biasa mobile dengan membawa anak. Ia menamai produknya Helmiat Bonceng Bocah (HBB).
Nama Helmiat diambil dari perpaduan nama Helmi, suami Roihatul dan namanya sendiri. Sedangkan Bonceng Bocah berasal dari fungsi produk ini yang berguna untuk membonceng anak di sepeda motor.
Bentuk dari HBB yang sudah dimutakhirkan Roihatul ini cukup simpel. Kerangkanya terbuat dari bahan baja stainless steel. Sandaran punggung dan bantalan tangan dilapisi dengan busa. Sedang bantalan pantat menggunakan langsung jok motor. Dengan alat ini, anak kecil bisa duduk dengan nyaman meski harus menempuh perjalanan jauh.
Untuk menjamin keamanan, Iat juga melengkapi HBB dengan sabuk pengaman yang mudah dipasang dan dilepas. Dengan cara ini, orang tua Tdak perlu khawatir anak kesayangannya jatuh ketika motor sedang meliuk-liuk di jalanan macet.
HBB ini juga mudah dipasang dan dilepas sesuai kebutuhan. Tidak perlu tenaga khusus saat memasang atau melepasnya. Prinsipnya, alat itu cuma dikaitkan dengan besi pegangan jok belakangan.
Iat membanderol HBB Rp 250.000 per unit. Sementara, kalau membeli dengan jumlah banyak, Roihatul berjanji memberikan diskon harga spesial. Meskipun sudah mengantongi hak paten atas produknya dari Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM sejak Mei 2008, sampai sekarang Roihatul belum mampu memproduksi HBB dalam partai besar. Dalam satu bulan, ia hanya mampu membuat 50 unit. Sebab, ia tak mempunyai bengkel sendiri. "Selama ini, saya masih bergantung pada bengkel las langganan," katanya.
Impian Iat yang merijadi salah satu finalis Shell Livewire Business Start-Up Awards 2008 itu memiliki bengkel sendiri. "Saya mau buka bengkel sendiri dengan mesin-mesin yang lebih lengkap. Kalau kerjasama dengan bengkel, pesanannya harus secara borongan. Lagipula jumlah tenaga kerja di bengkel itu cuma tiga orang. Akibatnya, rata-rata produksinya selama ini hanya berdasarkan order, yaitu paling banyak cuma bisa 50 unit," katanya.
Kalau sudah memiliki bengkel sendiri, Roihatul optimistis mampu memproduksi lebih banyak HBB sehingga bisa memenuhi pesanan pelanggan yang tak terlayani.Sumber : Kontan, Senin, 14 Juli 2008
0 comments:
Post a Comment