May 30, 2009

Alberto Contador : Contador, Pertaruhan Reputasi Tour

Contador, Pertaruhan Reputasi Tour
Oleh : J Waskita Utama

Ribuan orang memenuhi gelanggang olahraga di Pinto, pinggiran Kota Madrid, Spanyol, Minggu (29/7) petang. Perhatian mereka terfokus pada tayangan layar lebar di tengah arena, siaran langsung tahapan terakhir lomba balap sepeda terakbar di dunia, Tour de France.

Kegembiraan pun meledak ketika pembalap mencapai finis di Champs-Elysees. Letupan kembang api terdengar di tengah sorakan warga yang mengibarkan bendera Spanyol. Sebagian warga menyerbu kolam air mancur untuk berpesta. Untuk sesaat, kota berpenduduk 40.000 jiwa itu menjadi pusat perhatian dunia. Semua karena pemuda asal Pinto, Alberto Contador, yang memenangi Tour de France 2007.

"Sejak muda Alberto memang pembalap istimewa. Dia bisa menang karena kemampuan mendakinya yang luar biasa," ujar Jorge Ramos, kawan semasa kecil yang berlatih balap sepeda bersama Contador selama tujuh tahun.

Keahlian Contador di tanjakan memang menjadi salah satu kunci kemenangan, selain tekad dan keberuntungan. Peringkatnya melejit ke urutan kedua setelah memenangi finis etape ke-14 di puncak Plateau de Beille. Contador berhasil mendahului pimpinan klasemen yang juga jago tanjakan, Michael Rasmussen, sesaat sebelum finis.

Keberuntungan memihak Contador setelah Rasmussen didepak dari lomba oleh timnya, Rabobank, usai etape ke-16. Rasmussen hengkang karena berbohong mengenai tempat latihan sehingga absen dari tes doping, yang memuncaki rentetan skandal doping pada Tour 2007.

Namun, bukan berarti langkahnya menjadi mudah. Posisinya terancam pada nomor time trial etape ke-19 oleh jago time trial Australia, Cadel Evans, yang hanya berselisih 110 detik di belakangnya. Saat itulah Contador menunjukkan tekad.

"Sekitar 30 kilometer sebelum finis saya diberitahu selisih waktu Evans tinggal 38 detik. Saya takut karena merasa sangat lelah, tetapi saya tetap berjuang untuk mempertahankan kaus kuning. Itu adalah hari terberatku sepanjang Tour," tutur Contador.

Dia menyelesaikan lomba hanya 23 detik di depan Evans. Selisih waktu ini adalah yang kedua terkecil sepanjang sejarah setelah kemenangan delapan detik Greg LeMond atas Laurent Fignon pada Tour de France 1989.

Pertama

Inilah kemenangan pertama pembalap Spanyol setelah juara lima kali, Miguel Indurain, merebutnya terakhir tahun 1995. Contador menjadi spesialis tanjakan pertama yang memenangi Tour setelah pembalap Italia, Marco Pantani, tahun 1998. Dia juga pembalap termuda yang memenangi Tour setelah atlet Jerman, Jan Ullrich, tahun 1997. Karena usianya di bawah 25 tahun, penyayang binatang ini juga berhak atas kaus putih sebagai pembalap muda terbaik.

Kemenangan dia terasa lengkap karena disaksikan langsung idolanya, Lance Armstrong, juara tujuh kali Tour de France. Armstrong berada dalam mobil tim Discovery Channel di belakang Contador pada dua etape terakhir. Ia turut memberi semangat kepada penerusnya.

"Saya yakin sukses Alberto tak berhenti di sini. Kita telah melihat masa depan balap sepeda Spanyol, juga balap sepeda dunia," ujar Armstrong.

Pujian Armstrong layak diterima Contador setelah semua usahanya. Lahir di Madrid, 6 Desember 1982, dia mengenal sepeda dari kakaknya, Francisco Javier, dan membuatnya berpaling dari sepak bola dan atletik, dua cabang kegemarannya. Prestasi pertama diraihnya pada usia 19 tahun sebagai juara nasional time trial yunior.

Empat tahun kemudian Contador terjun ke profesional dan bergabung dengan tim ONCE. Kariernya sempat terganjal setelah terjatuh pada etape pertama Tour of Asturias 2004. Hidupnya terancam karena pendarahan otak yang terlambat dideteksi dan membawa dia ke meja operasi.

Pada masa pemulihan, Contador membaca otobiografi Armstrong, It’s Not About the Bike, yang menceritakan pengalaman Armstrong bangkit dari kanker. Selain dari Armstrong, ia juga belajar menghargai hidup dan nilai kehidupan dari adiknya, Raul, yang menderita cacat otak bawaan.

Lebih dari setahun Contador absen, sebelum kembali berlomba pada Tour Down Under 2005 dan merebut juara di etape kelima. Setelah itu, sederet prestasi diperolehnya, mencapai puncak di Tour de France 2007.

"Saya dedikasikan kemenangan ini untuk keluarga. Mereka sangat mendukung saat saya di rumah sakit. Saya ingin segera pulang dan merayakannya di rumah," ujarnya.

Doping

Kemenangan Contador lewat persaingan ketat dengan Evans memperbaiki citra Tour yang dilanda skandal doping terbesar pada dekade terakhir. Start meriah di London yang disaksikan lebih dari sejuta penonton seakan tenggelam ketika kasus doping menyeruak pada pekan kedua.

Dimulai dari doping pembalap Jerman, Patrick Sinkewitz, tiga kasus besar menyusul dalam 30 jam. Favorit juara Alexandre Vinokourov melakukan doping darah dan hengkang bersama tim Astana. Pembalap Italia, Christian Moreni, terbukti doping testosteron dan ditendang bersama seluruh tim Cofidis, diakhiri dikeluarkannya Rasmussen.

Contador pun tak terbebas dari isu doping. Harian Perancis, LeMonde, menulis, namanya masih terkait dengan skandal doping Operation Puerto saat ia memperkuat tim Liberty Seguros sehingga harus absen dari Tour 2006. Contador membantah keras hal ini.

"Saya 100 persen bersih. Saya berada dalam tim yang salah pada saat yang salah. Entah bagaimana, nama saya masuk daftar itu. Tetapi, Persatuan Balap Sepeda Internasional telah membersihkan nama saya," ujarnya.

Manajer tim Discovery Channel, tempat ia bergabung, Johan Bruyneel, mendukung pembalapnya. "Selama dia mengayuh dengan cepat, dia bisa diduga doping. Tetapi, saya tahu kualitas Alberto dan melihatnya berlatih keras. Siapa pun yang menuduh dia doping sebaiknya mundur karena dia masih akan berlomba untuk waktu lama," kata Bruyneel.

Kemenangan Contador, raja tanjakan Juan Mauricio Soler Hernandez, dan sprinter terbaik Tom Boonen, yang semuanya berusia 20-an tahun, membawa angin segar dunia balap sepeda. Mereka tak termasuk generasi pembalap profesional era 1990-an saat isu doping mulai marak. Di pundak Contador dan rekan-rekannya itu, reputasi Tour de France dan cabang balap sepeda dipertaruhkan.

Nama: Alberto Contador Velasco
Lahir: Madrid, 6 Desember 1982
Kebangsaan: Spanyol
Tinggi/berat: 176 cm/61 kg
Ayah/Ibu: Francisco Contador/ Francisca
Saudara: Anak ketiga dari empat bersaudara (kakak: Francisco Javier dan Alicia, adik: Raúl)
Masuk profesional: 2003
Tim:
- ONCE, 2003
- Liberty Seguros, 2004
- Liberty Seguros-Würth, 2005-2006
- Astana-Würth, 2006
- Discovery Channel, 2007
Prestasi:
2007
- Tour de France (juara umum, juara etape ke-14, pembalap muda terbaik)
- Paris-Nice (juara umum, juara etape ke-4 dan ke-7, pembalap muda terbaik)
- Vuelta a Castilla y León (juara umum, juara etape ke-4, pembalap Spanyol terbaik) - Volta a la Comunitat Valenciana (juara etape ke-4)
2006
- Tour de Suisse (juara etape ke-8)
- Tour de Romandie (runner-up umum, juara etape ke-3)
2005
- Tour of Basque Country (peringkat ke-3 umum, juara ITT etape ke-6, juara klasifikasi sprinter)
- Tour Down Under (juara etape ke-5)
- Setmana Catalana (juara umum, juara etape ke-3)
- Tour de Romandie (juara etape ke-4)
- Tour de France (peringkat ke-31 umum, peringkat ke-3 pembalap muda terbaik)
2004
- Vuelta a Aragon (raja tanjakan)
2003
- Tour of Polandia (juara etape ke-8)

Sumber : Kompas, Selasa, 31 Juli 2007

0 comments:

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by bukan tokoh indonesia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks